Progam Linier dengan kendala Metode Teknik M
Pembahasan terdahulu hanya kendala bertanda ≤ , topik pembahasan selanjutnya untuk kendala bertanda ≥ dan atau bertanda = maka untuk menyelesaikan kasus tersebut kita memerlukan variable
dummy(variable palsu) atau artificial var. sehingga basis awal bisa
tetap ada .Untuk tanda ≥ masih menggunakan variable S dan R sedangkan untuk tanda (=) menggunakan variable dummy R saja.
Contoh :
Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
Berdasarkan kendala :
X1 ≥ 4
2X2 ≥ 12
3X1 + 2X2 = 18
X1, X2 ≥ 0
PL dg kendala atau = lanjutan
Jika dituliskan dalam bentuk standar :
Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2 +0S1 + 0S2 – MR1– MR2 – MR3
Atau
Z – 3X1 – 5X2 + 0S1 + 0S2 + MR1 + MR2 + MR3 = 0
X1 - S1 + R1 = 4
2X2 – S2 + R2 = 12
3X1 + 2X2 + R3 = 18
X1, X2 , S1 , S2 , R1 , R2 , R3 ≥ 0
Perhatikan bahwa penalty M di atas bertanda (–) karena fungsi tujuannya
maksimasi, jika fungsi tujuannya minimasi, maka penalty bertanda (+),
dengan M adalah bilangan yang cukup besar.
Contoh 1 Solusi PL dg Teknik M
Metoda Big M (metode penalty)
Contoh 1 : Cari solusi PL berikut ini
Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
Berdasarkan kendala :
X1 ≤ 4
2X2 ≤ 12
3X1 + 2X2 = 18
X1, X2 ≥ 0
Penyelesaian :
Karena pembatas ketiga bertanda ( = ), maka untuk mendapatkan solusi
basis awalnya kita harus menambahkan variable artificial sehingga
diperoleh bentuk :
Maksimumkan :
Z = 3X1 + 5X2 + 0.S1 + 0.S2 – MR1
Contoh 1 Solusi PL dg Teknik M
Berdasarkan kendala :
X1 + S1 = 4
2X2 + S2 = 12
3X1 + 2X2 + R1 = 18
X1, X2, R1 , S1, S2 ≥ 0
Untuk memasukan model diatas kedalam bentuk table, maka terlebih dahulu subtitusikan R1 dari persamaan kendala ketiga :
R1 = 18 - 3X1 + 2X2
Kemudian masukan kedalam persamaan Z :
Z = 3X1 + 5X2 + 0.S1 + 0.S2 – M(18 - 3X1 + 2X2 )
Atau
Z = (3M + 3)X1 + (2M – 5)X2 + 0.S1 + 0.S2 – 18M atau
Z - (3M + 3)X1 - (2M – 5)X2 - 0.S1 - 0.S2 = -18M
Sehingga tabel simpleks awal (iterasi 0) dan iterasi ke 1 diberikan dalam tabel berikut ini :
Solusi Masalah Menggunakan Metode Big M
Persoalan di atas mempunyai model PL sbb. :
min z = 2x1 + 3x2 , dengan Z adalah biaya produksi
Berdasarkan kendala :
0.5x1 + 0.25x2 ≤ 4 (gula)
x1 + 3x2 ≥ 20 (Vitamin C)
x1 + x2 = 10 (10 ons dalam 1 botol)
x1, x2 0
Bentuk standar PL masalah ini ditampilkan dalam slide berikut :
Solusi Masalah Menggunakan Metode Big M
Baris 1 : -z + 2x1 + 3x2 = 0
Baris 2 : 0.5x1 + 0.25x2 + s1 = 4
Baris 3 : x1 + 3x2 - s2 = 20
Baris 4 : x1 + x2 = 10
Dengan menggunakan teknik artificial variables, yakni dengan
menambahkan variabel artifisial a2 pada baris ketiga dan a3 pada baris
keempat. Variabel a2 dan a3 ditulis hitam, maka diperoleh :
Baris 1 : -z + 2x1 + 3x2 = 0
Baris 2 : 0.5x1 + 0.25x2 + s1 = 4
Baris 3 : x1 + 3x2 - s2 + a2 = 20
Baris 4 : x1 + x2 + a3 = 10
Metode Dua Phasa
Digunakannya konstanta M ( bilangan positif yang sangat besar) sebagai
penalty, bisa terjadi kesalahan perhitungan, terutama apabila
perhitungan itu dilakukan dengan menggunakan computer. Kesalahan itu
bisa terjadi karena koefisien fungsi tujuan relative sangat kecil
dibandingkan dengan harga M sehingga computer akan memperlakukannya
sebagai koefisien yang berharga nol. Kesulitan ini bisa dikurangi dengan
menggunakan metoda dua fase. Disini konstanta M dihilangkan dengan cara
menyelesaikan persoalan dalam dua fase sebagai berikut :
Fase 1 : Fase ini digunakan untuk menguji apakah persoalan yang kita
hadapi memiliki solusi fisibel atau tidak. Pada fase ini fungsi tujuan
semula diganti dengan meminimumkan jumlah variable artifisialnya. Jika
nilai minimum fungsi tujuan baru ini berharga nol, berarti persoalan
memiliki solusi fisibel, lanjutkan ke fase 2 tetapi, jika nilai minimum
fungsi tujuan baru ini berharga positif, maka persoalan tidak memiliki
solusi fisibel.
STOP
Metode Dua Phasa Lanjutan
Fase 2 :
Gunakan solusi basis optimum dari fase 1 sebagai
solusi awal bagi persoalan semula. Dalam hal ini
ubahlah bentuk fungsi tujuan fase 1 dengan
mengembalikannya pada fungsi tujuan persoalan
semula.
Pemecahan persoalan dilakukan dengan cara seperti biasa.
Ok.. Terima Kasih atas Postingnya !!!.....
BalasHapus